Ikan rucah basah, ikan kering, magot (belatung), bekatul, ampas tahu, keong, bekicot, roti bekas, nasi aking, bangkai ayam, telur busuk rebus, sisa jeroan, sisa sayuran, dll.
PAKAN ROTI KUKUS
1. Telur itik dikopyok (mixer) sampai lumat dan berbuih,
2. Kemudian secara berangsur-angsur tambahkan tepung ikan, tepung terigu, tepung susu, dan diberi air sedikit demi sedikit, terus diaduk sampai merata.
3. Lalu adonan tersebut dikukus sampai masak selama 30 menit.
4. Roti kukus yang sudah masak diangin-anginkan.
5. Roti kukus yang telah dingin dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kecil (sambil diremas-remas tambahkan campuran vitamin A, B, C dan D hingga merata).
6. Roti dapat disimpan dalam almari es selama 3 hari.
PAKAN EMULSI
1. Sebutir telur direbus sampai masak, kemudian diambil kuning telurnya dan larutkan kedalam air sebanyak 200 ml,
2. Sambil terus diaduk, tambahkan 40 gram tepung kedelai halus, 5 gram tepung sagu/kanji, dan 1 gram vitamin,
3. Panaskan larutan tersebut sambil tetap diaduk sampai diperoleh cairan kental seperti lem yang encer. Larutan siap digunakan setelah dingin.
4. Masa simpan larutan 10 jam dan digunakan untuk pakan burayak ikan yang berumur 3 – 20 hari.
PAKAN SUSPENSI
1. 20 gram kedelai direbus sampai masak agar zat penghambat tumbuhnya hilang, lalu dihaluskan dan diberi air sedikit demi sedikit, kemudian disaring dengan kain mori halus,
2. Telur itik direbus (yang digunakan hanya bagian kuning telurnya saja),
3. Larutan sari kedelai dan larutan kuning telur dicampur dan diaduk merata,
4. Digunakan untuk pakan burayak ikan.
Pakan alternatif berbahan cacing tanah
Komposisi nutrisi cacing tanah :
Protein kasar 60 – 72%, lemak 7 - 10%, abu 8 - 10%, Energi 900 - 4100 kalori/gram
Untuk membuat tepung cacing :
1. Cacing segar dipisahkan dari medianya,
2. Cacing segar dicuci, dibilas dg air bersih, lalu ditimbang,
3. Cacing segar dijemur pada panas matahari (diatas seng) selama 24 jam (suhu udara 32 - 35°C)
4. Cacing yang sudah kering kemudian dibuat tepung dengan menggunakan penggiling tepung,
5. Tepung cacing ditimbang dan siap digunakan.
Untuk mendapatkan pellet dengan kandungan protein 35%, susunan pakan adalah :
• Tepung cacing 47%
• Telur ayam 20%
• Terigu 14%
• Dedak halus 18%
• Kanji 1%
Pembuatan Pakan Ikan Sederhana
PAKAN IKAN SEDERHANA
Pakan buatan bagi ikan dapat diartikan sebagai pakan yang dibuat dalam skala industri dengan komposisi nutrisi dan gizi sesuai dengan kebutuhan ikan dan diberikan untuk menyuplai makanan pada kolam dengan tingkat ketersediaan pakan alaminya yang telah menipis atau habis sama sekali. Pakan merupakan salah satu parameter yang cukup penting dalam suatu usaha budidaya ikan, karena merupakan penyumbang biaya produksi yang paling besar dibandingkan parameter lainnya.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Untuk dapat tumbuh dengan baik, ikan pada umumnya membutuhkan nutrien/gizi yang lengkap. Aspek kebutuhan gizi pada ikan adalah sama dengan makhluk hidup lain, yaitu : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral agar dapat melakukan proses fisiologi dan biokimia selama hidupnya.
Jenis bahan baku pakan ikan yang biasa digunakan :
- Bekatul / Dedak Halus :
Bekatul mudah diperoleh dari tempat penggilingan padi dan harganya relatif murah. Bahan yang dipilih harus mempunyai tekstur yang halus, tidak berbau apek dan memiliki warna yang segar, sehingga bila digenggam terasa lembut dan gumpalan yang terbentuk setelah digenggam mudah pecah. Bekatul segar berbau mirip beras (tidak tercium bau apek)
- Tepung Ikan :
Tepung ikan harus berkualitas baik, bila diamati berwarna kuning kecoklatan, bersih tidak tercampur dengan kotoran lain, berbau khas seperti ikan kering tidak tengik ataupun asam. Ikan rucah (tidak bernilai ekonomis penting) dan sisa hasil pengolahan biasanya merupakan bahan baku yang penting untuk pembuatan tepung ikan. Penggunaan tepung ikan didalam pakan komersial biasanya berkisar antara 10 – 40 %
- Bungkil Kedelai :
Bungkil kedelai atau ampas tahu yang berada di pasaran biasanya masih basah atau setengah basah, oleh karena itu harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur. Bungkil kedelai digunakan sebagai pengganti tepung kedelai yang merupakan sumber protein nabati, tepung kedelai memiliki profil asam amino terbaik. Penggunaannya didalam pakan komersial berkisar antara 10–25%.
Tepung Kepala Udang :
Segala macam jenis tepung udang kering dapat digunakan untuk komponen pembuatan pakan ikan.
- Minyak Ikan :
Gunakan minyak ikan yang masih baik, yaitu berbau khas minyak ikan (amis & tidak tengik) dan selaput pembungkusnya tidak rusak.
- Sumber Mineral dan Vitamin :
Ada bermacam – macam sumber mineral dan vitamin yang dijual di pasaran antara lain aquamik, premik, garam mineral, vitamin C, vitamin B kompleks dan lain – lain.
Cara Meramu dan Mencampur Bahan :
Bahan pakan berupa dedak halus (kandungan protein 10% - 16%) dan tepung ikan (50% - 60%). Jika rerata kadar protein bekatul dan tepung ikan adalah 13% dan 55%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Protein Basal Bekatul (dedak halus) : 13%
b. Protein Suplemen (tepung ikan) : 55%
c. Protein pakan yang dikehendaki : 25%
Jumlah bekatul dan tepung ikan yang dibutuhkan dihitung menurut selisih persentase kandungan (kadar) protein yang dikehendaki.
Formulasi Ransum Pellet buatan Pabrik
Bahan : Kosentrasi (%) , Takaran (Kg/lt)
1. Bekatul/dedak halus : 50% , 50 kg
2. Tepung Ikan : 10% , 10 kg
3. Bungkil Kedelai : 10% , 10 kg
4. Tepung Jagung : 25% , 25 kg
5. Tepung Kepala Udang : 5% , 5 kg
6. Minyak Ikan : - , 0.05 liter
7. Garam mineral : - , 0.05 kg
8. Kalsidol + Vit A : - , 0.05 kg
Analisa Ekonomis Formulasi Pelet Sederhana
100 kg bekatul : Rp.120.000
100 kg ikan rucah : Rp.150.000
1 bungkus perekat : Rp.15.000
Vitamin : Rp.17.000
Petis ikan/minyak ikan : Rp. 7.500
Tenaga Kerja : Rp.105.000
Bensin : Rp. 5.000
JUMLAH : Rp 420.000
Perbandingan antara Formula Pabrik dg pakan buatan sederhana
Pakan Pabrik vs Pakan Buatan sendiri
Padat Tebar = 15.000 ekor : 15.000 ekor
Waktu Pemeliharaan = 60 hari : 67 hari
Jumlah Pakan = 1.200 kg : 1.500 kg
Biaya = Rp 8.040.000 : Rp 5.040.000
Hasil Panen = 1.000 kg : 1.000 kg
Selisih : Rp 3.000.000
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^